Ketemu lagi sob, udah pernah denger Laravel? Laravel adalah framework PHP yang open source dengan desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi website.
Oke langsung saja, berikut alasannya :
1) Authentication
Laravel mendukung authentikasi out-of-the-box. Pada saat kita pertama kali menginstal Laravel, untuk mendapatkan authentikasi kita cukup menjalankan php artisan migrate dan php artisan make:auth. Dan, boomfitur authentikasi (login, register, lupa password dan logout) berikut struktur database sudah di generate oleh Laravel.
Tentunya, sangat mungkin bagi kita untuk melakukan modifikasi dari authentikasi ini agar sesuai dengan kebutuhan.
2) Testing
Laravel sangat mendukung testing dalam pengembangan aplikasi. Secara default, Laravel menyediakan phpunit.xml yang mempersingkat waktu developer untuk menyiapkan environment untuk testing. Laravel juga menyediakan generator untuk membuat template testing.
Lebih jauh lagi, ada beragam helper yang memudahkan kita melakukan testing (lebih tepatnya functional testing). Contoh syntax dari helper tersebut misalnya seperti ini:
$this->visit('/')->see('Laravel 5')->dontSee('Rails');
$this->visit('/')->click('About Us')->seePageIs('/about-us');
3) Routing
Routing itu teknik untuk membangun URL di aplikasi. Routing di Laravel sederhana, flexibel tapi tetap powerfull. Laravel mendukung pembuatan routing manual, misalnya seperti ini:
Route::get($uri, $callback);
Route::post($uri, $callback);
Route::put($uri, $callback);
Route::patch($uri, $callback);
Route::delete($uri, $callback);
Route::options($uri, $callback);
Maupun Restful routing dengan satu baris syntax:
Route::resource($base_uri, $controller);
4) Database Migration
Pernah ngalamin develop dengan membuat struktur database manual dan membagikan file dump sql ke anggota team? Repot kan?
Nah, di Laravel kita tidak perlu melakukan hal seperti itu. Struktur database (bahkan sample data) dapat masuk ke codebase. Hingga dengan satu perintah:
php artisan migrate:refresh --seed
rekan satu team kita akan mendapatkan struktur database dan sample datanya. Tidak perlu dump, drop dan import sql manual.. :)
5) Eloquent ORM
Eloquent merupakan implementasi active record yang akan memudahkan kita berinteraksi dengan database, terutama database relasional. Menggunakan Eloquent, kita tidak perlu membuat join manual. Setiap table di database akan memiliki model masing-masing. Untuk setiap operasi CRUD ke database, kita cukup menggunakan model tersebut.
6) Homestead
Pernah kerja dengan team yang memiliki OS yang berbeda? Pernah mengalami kasus web jalan di laptop kita tapi ngga jalan di laptop temen? Kalau pernah berarti kita seumuran.. #eh
Sory, sory, kalau pernah itu tandanya environment rekan satu team kita berbeda. Nah, homestead akan menyelesaikan masalah itu. Dengan homestead environment setiap anggota team akan selalu sama.
7) Query Builder
Terkadang Eloquent saja tidak cukup untuk query yang sangat kompleks. Tetapi, kita juga tidak ingin menggunakan raw sql. Nah, query builder solusinya. Dengan fitur ini, kita dapat membuat query yang cukup kompleks tapi tetap readable oleh programmer lain.
8) HTTP Middleware
Fitur ini akan memudahkan kita untuk menambahkan berbagai filter ke request yang masuk ke aplikasi maupun memodifikasi response yang diberikan ke user.
9) Artisan Console
Dengan artisan, kita dapat berinteraksi dengan Laravel menggunakan command line. Ini sangat berguna saat development untuk mengecek berbagai logic bisnis dari aplikasi tanpa harus membuka browser.
10) Caching
Laravel menyediakan API yang sama untuk berbagai tipe backend caching. Beberapa backend caching yang didukung out-of-the-box oleh Laravel diantaranya Redis dan Memcached.
11) Blade Template
Blade adalah salah satu templating engine yang sederhana namun tetap powerfull di PHP. Tentunya, Laravel tidak melarang kita untuk menggunakan PHP biasa untuk membuat view. Tapi, menggunakan Blade struktur dari view kita akan lebih rapi.
12) Filesystem / Cloud Storage
Seperti caching, Laravel menyediakan API yang sama untuk berbagai provider cloud storage. Ini akan sangat memudahkan developer karena mereka tidak perlu memikirkan API call yang berbeda dari tiap provider tersebut. Beberapa provider yang didukung secara native oleh Laravel diantarany local, Rackspacse Cloud Storage dan Amazon S3.
Kesimpulan
Meluangkan waktu untuk mempelajari Laravel merupakan pilihan tepat. Banyak perusahaan yang sudah mengadopsi Laravel. Tentunya, lowongan kerja untuk skill Laravel akan mudah ditemukan. Selamat belajar!
Jika tertarik belajar lebih lanjut tentang Laravel, bisa langsung menghubungi saya di sini. Berisi 15 bab, 990+ halaman penjelasan komprehensif dan aplikatif menguasai framework Laravel 5.2
Untuk testimoni nya silahkan kunjungi facebook page nya disini sob https://www.facebook.com/bukularavel .
sumber dari om Rahmat Awaludin